Saat seorang wanita mengumumkan kehamilannya, berbagai saran, larangan, dan “aturan tak tertulis” langsung berdatangan dari keluarga, teman, hingga internet.
Sayangnya, tidak semua informasi itu benar. Banyak mitos kehamilan yang terus dipercaya turun-temurun tanpa dasar ilmiah, bahkan bisa membuat calon ibu stres tanpa alasan.
Yuk, cari tahu mana yang hanya mitos, dan mana yang fakta medis yang memang perlu diperhatikan!
1. Makan Nanas Bisa Menyebabkan Keguguran
Mitos: Nanas mengandung bromelain, enzim yang dipercaya bisa melunakkan serviks dan memicu kontraksi. Namun, dalam kenyataannya, jumlah bromelain dalam satu porsi nanas sangat kecil dan tidak cukup kuat untuk menyebabkan keguguran.
Faktanya: Makan nanas dalam jumlah wajar aman untuk ibu hamil. Justru, nanas kaya akan vitamin C yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Catatan: Mengonsumsi nanas dalam jumlah sangat besar mungkin bisa menyebabkan gangguan lambung karena kadar asamnya tinggi, jadi tetap konsumsi dengan bijak.
2. Tidak Boleh Potong Rambut saat Hamil
Mitos: Kepercayaan ini berasal dari mitos kuno yang mengaitkan pemotongan rambut dengan berkurangnya energi vital ibu hamil atau bahkan memengaruhi pertumbuhan janin.
Faktanya: Secara medis, memotong rambut tidak berpengaruh sama sekali terhadap kehamilan. Bahkan, banyak ibu hamil memilih memotong rambutnya agar lebih mudah dirawat selama masa kehamilan.
Tips: Jika ingin mewarnai rambut, pilih produk pewarna yang aman untuk kehamilan atau konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
3. Tidur Terlentang Berbahaya untuk Janin
Sebagian Fakta: Pada trimester pertama, posisi tidur tidak terlalu menjadi masalah. Namun, memasuki trimester kedua dan ketiga, tidur terlentang terlalu lama bisa menekan pembuluh darah besar (vena cava) yang mengalirkan darah ke jantung, sehingga mengurangi suplai oksigen untuk ibu dan janin.
Saran medis: Dokter biasanya merekomendasikan tidur miring ke kiri karena posisi ini meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke plasenta. Jika tidak sengaja terbangun dalam posisi telentang, jangan panik—perlahan ubah posisi ke samping.
4. Bentuk Perut Menunjukkan Jenis Kelamin Bayi
Mitos: Ada kepercayaan bahwa bentuk perut yang runcing berarti bayi laki-laki, sementara perut yang melebar berarti bayi perempuan.
Faktanya: Bentuk perut ditentukan oleh banyak faktor: posisi bayi, bentuk rahim, kekuatan otot perut, dan berat badan ibu, bukan jenis kelamin janin.
Untuk mengetahui jenis kelamin bayi, metode akurat adalah melalui USG.
5. Hamil Tidak Boleh Berolahraga
Mitos: Banyak yang percaya olahraga saat hamil bisa membahayakan janin.
Faktanya: Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga prenatal, atau berenang justru sangat disarankan untuk menjaga kebugaran ibu hamil, mengurangi risiko diabetes gestasional, serta membantu persalinan lebih lancar.
Tentu saja, olahraga berat dan ekstrem harus dihindari, dan selalu konsultasikan program latihan Anda dengan dokter kandungan.
6. Sering Mengidam Menandakan Kekurangan Nutrisi Tertentu
Sebagian Fakta
Mengidam makanan tertentu kadang memang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi tubuh, misalnya mengidam daging merah bisa terkait kebutuhan zat besi.
Namun, banyak kasus mengidam hanya dipicu oleh perubahan hormon dan emosi, bukan kekurangan gizi serius.
Saran: Penuhi kebutuhan nutrisi seimbang dari berbagai sumber makanan, dan diskusikan dengan dokter bila muncul keinginan mengonsumsi hal-hal yang tidak biasa (seperti benda non-makanan).
Kehamilan adalah perjalanan istimewa yang sebaiknya dijalani dengan informasi yang benar. Tidak semua yang Anda dengar itu benar.
Penting untuk membedakan mana nasihat yang berdasarkan mitos, dan mana yang didukung oleh bukti medis.
Saat ragu, jangan segan bertanya pada tenaga kesehatan terpercaya. Dengan begitu, Anda bisa menjalani kehamilan dengan tenang, sehat, dan bahagia – tanpa dibebani hoaks yang menyesatkan.