Anggur dikenal sebagai buah yang manis, menyegarkan, dan sering jadi camilan favorit banyak orang. Tapi siapa sangka, di balik rasanya yang lezat, anggur ternyata menyimpan potensi besar sebagai senjata alami melawan kanker.
Kandungan polifenol di dalamnya diyakini mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dan melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif.
Bukan sekadar klaim, sejumlah penelitian ilmiah menunjukkan bahwa beberapa senyawa aktif dalam anggur, seperti resveratrol, quercetin, dan antosianin, berperan penting dalam menjaga kesehatan sel tubuh dan mencegah mutasi DNA yang memicu kanker.
Penasaran bagaimana cara kerja anggur dalam melawan kanker? Jenis anggur apa yang terbaik? Dan bagaimana cara mengonsumsinya agar manfaatnya optimal? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut!
Apa yang Membuat Anggur Istimewa?
Anggur kaya akan senyawa polifenol, yakni senyawa antioksidan yang berfungsi untuk melawan radikal bebas dalam tubuh.
Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan memicu berbagai penyakit kronis, termasuk kanker.
Kandungan antioksidan utama dalam anggur:
- Resveratrol – dikenal sebagai senyawa anti-kanker dan anti-aging
- Flavonoid (quercetin, kaempferol) – bantu menekan inflamasi dan stres oksidatif
- Antosianin – pigmen berwarna ungu/merah tua yang punya efek perlindungan sel
- Vitamin C dan E – memperkuat daya tahan tubuh
- Selenium dan mangan – mendukung sistem detoksifikasi tubuh
Apa Kata Penelitian?
Berbagai studi ilmiah menunjukkan bahwa resveratrol, senyawa aktif yang banyak terdapat pada kulit anggur merah, dapat:
- Menghambat pertumbuhan sel kanker dengan mengganggu siklus hidup sel abnormal
- Meningkatkan apoptosis, yaitu proses alami penghancuran sel-sel rusak
- Mengurangi peradangan kronis, salah satu faktor utama pemicu kanker
- Melindungi DNA dari kerusakan oksidatif, sehingga menurunkan risiko mutasi genetik
Studi Menarik:
- Dalam jurnal Cancer Research, resveratrol ditemukan mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara dan prostat dalam kultur laboratorium.
- Studi lain di Journal of Nutritional Biochemistry mengamati efek resveratrol dalam mencegah penyebaran sel kanker paru-paru pada hewan percobaan.
- Para peneliti di University of Colorado menemukan bahwa kombinasi resveratrol dan grape seed extract membantu memperlambat perkembangan kanker kolorektal.
Jenis Anggur Terbaik untuk Kesehatan
Tidak semua anggur memiliki kandungan antioksidan yang sama. Beberapa jenis memiliki kadar resveratrol dan antosianin lebih tinggi.
Anggur Merah dan Hitam
- Punya kandungan resveratrol dan antosianin tertinggi, terutama di kulit dan bijinya
- Contoh varietas: Concord, Red Globe, Cabernet Sauvignon
Anggur Hijau
- Kandungan antioksidannya lebih rendah dibanding anggur merah
- Tetap baik untuk kesehatan karena mengandung vitamin dan mineral, tapi kurang efektif untuk perlindungan kanker
Anggur Tanpa Biji vs. Anggur dengan Biji
- Biji anggur mengandung grape seed extract yang kaya proantosianidin – antioksidan kuat yang juga bersifat anti-kanker
- Namun, anggur tanpa biji tetap memiliki manfaat terutama jika dikonsumsi dengan kulitnya
Cara Konsumsi Anggur untuk Manfaat Optimal
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari anggur dalam melawan kanker, penting memperhatikan cara konsumsinya:
1. Konsumsi dengan Kulit dan (jika mungkin) Bijinya
Karena sebagian besar resveratrol dan antioksidan terdapat di kulit dan biji, jangan dikupas saat memakannya.
2. Makan Langsung dalam Bentuk Segar
Anggur segar adalah pilihan terbaik. Jus anggur atau wine mengalami pemrosesan yang mengurangi kandungan polifenolnya.
3. Pilih Organik
Anggur termasuk buah yang sering disemprot pestisida. Jika memungkinkan, pilih anggur organik atau cuci bersih di bawah air mengalir.
4. Konsumsi Secukupnya
Meski sehat, anggur mengandung gula alami. 1 cangkir (sekitar 150 gram) per hari sudah cukup untuk manfaatnya tanpa kelebihan gula.
5. Tambahkan ke Menu Sehari-hari
- Campurkan ke dalam oatmeal, salad, atau smoothie
- Dijadikan camilan sehat pengganti makanan manis
- Bisa dipadukan dengan yogurt untuk sarapan bernutrisi
Catatan Penting dari Ahli Gizi
Meski anggur mengandung senyawa anti-kanker, bukan berarti bisa dijadikan pengganti pengobatan medis.
Fungsinya adalah mendukung gaya hidup sehat dan membantu mencegah risiko kanker.
Menurut dr. Rika Yunita, SpGK, dokter spesialis gizi klinik:
“Konsumsi buah seperti anggur sebaiknya tetap dikombinasikan dengan pola makan seimbang, rendah lemak jenuh, tinggi serat, dan aktivitas fisik rutin. Manfaatnya akan jauh lebih terasa jika dilakukan secara konsisten.”
Anggur bukan hanya sekadar buah lezat. Kandungan polifenol, terutama resveratrol, menjadikannya salah satu makanan alami yang menjanjikan dalam membantu mencegah pertumbuhan sel kanker dan melindungi tubuh dari stres oksidatif.
Untuk hasil maksimal:
- Pilih anggur merah atau hitam
- Konsumsi dengan kulit dan bijinya
- Jadikan bagian dari pola makan sehat
Dengan pola makan yang tepat dan gaya hidup seimbang, kamu bisa menikmati kelezatan anggur sekaligus menjaga tubuh dari risiko penyakit serius seperti kanker.