Pernah merasa kulit makin jerawatan padahal kamu sudah rajin skincare-an? Tenang, kamu nggak sendiri.
Banyak orang mengalami breakout justru setelah mencoba produk skincare baru, bahkan yang diklaim “aman” atau “non-comedogenic”.
Faktanya, tidak semua bahan dalam skincare cocok untuk semua jenis kulit. Buat kamu yang punya kulit sensitif atau rentan berjerawat, beberapa bahan umum dalam skincare bisa jadi biang kerok di balik jerawat membandel dan kulit iritasi.
Nah, sebelum kamu salah kaprah dan menyalahkan kulitmu sendiri, yuk kenali 5 bahan skincare yang bisa memicu breakout. Siapa tahu, kamu langsung bisa menemukan pelakunya!
1. Alkohol (Denatured Alcohol / SD Alcohol)
Alkohol sering digunakan dalam skincare untuk memberikan efek segar dan cepat menyerap. Tapi hati-hati – jenis alkohol seperti denatured alcohol atau SD alcohol 40 bisa sangat keras untuk kulit.
Mengapa bisa menyebabkan breakout?
- Mengeringkan kulit secara berlebihan
- Melemahkan skin barrier
- Memicu produksi minyak berlebih sebagai kompensasi
- Kulit jadi iritasi, kemerahan, dan akhirnya muncul jerawat
Tips:
Cek label dan hindari produk dengan kandungan alkohol tinggi di urutan teratas. Gantilah dengan produk berbasis air atau mengandung fatty alcohols (seperti cetyl alcohol) yang justru baik untuk kulit.
2. Fragrance (Parfum / Pewangi Buatan)
Siapa sih yang nggak suka skincare wangi? Tapi buat kamu yang punya kulit sensitif, fragrance buatan adalah musuh dalam selimut.
Bahaya fragrance dalam skincare:
- Menyebabkan iritasi ringan hingga alergi
- Memicu peradangan yang memperburuk jerawat
- Menyebabkan kulit jadi lebih sensitif terhadap sinar matahari
Tips:
Pilih produk fragrance-free atau dengan pewangi alami seperti essential oils (walau ini pun tetap perlu patch test terlebih dulu!).
3. Silicones (Dimethicone, Cyclopentasiloxane, dll)
Silicone sering ditemukan dalam primer, sunscreen, atau moisturizer karena memberikan efek halus dan matte.
Tapi, di balik itu, silicone bisa menyumbat pori-pori, terutama jika kamu tidak membersihkan wajah dengan benar.
Efek samping:
- Membentuk lapisan ‘kedap udara’ di kulit
- Menjebak kotoran, minyak, dan bakteri
- Menyebabkan komedo dan jerawat di area wajah tertentu (biasanya dagu dan pipi)
Tips:
Cari label seperti non-comedogenic dan hindari produk dengan kandungan dimethicone di urutan atas komposisi.
Jika tetap ingin menggunakannya, pastikan melakukan double cleansing secara rutin.
4. Coconut Oil (Minyak Kelapa)
Meski alami dan bagus untuk kulit kering, minyak kelapa punya tingkat komedogenik tinggi – artinya cenderung menyumbat pori. Bagi pemilik kulit berminyak atau acne-prone, ini bisa jadi mimpi buruk.
Dampaknya:
- Porinya tersumbat → muncul komedo → berkembang jadi jerawat
- Sulit dibersihkan tanpa oil cleanser
- Bisa memicu fungal acne (jerawat jamur) di beberapa orang
Tips:
Ganti coconut oil dengan jojoba oil, rosehip oil, atau grapeseed oil yang lebih ringan dan tidak menyumbat pori.
5. Sodium Lauryl Sulfate (SLS)
SLS adalah surfaktan yang umum ditemukan dalam sabun pembersih wajah, body wash, bahkan shampo.
Fungsinya memang membersihkan, tapi bisa terlalu keras dan mengikis minyak alami kulit.
Akibatnya:
- Kulit jadi kering dan kehilangan pelindung alaminya
- Meningkatkan sensitivitas dan iritasi
- Breakout makin parah terutama di area pipi dan dagu
Tips:
Pilih cleanser low pH dengan bahan lembut seperti coco-glucoside atau sodium cocoyl isethionate.
Cara Menghindari Breakout Akibat Skincare
- Selalu lakukan patch test sebelum mencoba produk baru
- Kenali jenis kulitmu (berminyak, kombinasi, sensitif, dll)
- Hindari gonta-ganti produk terlalu cepat – beri waktu minimal 2 minggu
- Gunakan produk minimalis, makin sedikit bahan aktif, makin mudah dilacak penyebab iritasi
- Rajin double cleansing, terutama jika kamu pakai sunscreen atau makeup
Jerawat bukan selalu karena hormon atau makanan berminyak. Bisa jadi, pelakunya adalah bahan-bahan skincare yang tidak cocok dengan kondisi kulitmu.
Alkohol, fragrance, silikon, minyak kelapa, dan SLS adalah beberapa contoh umum yang sering luput dari perhatian.
Mulai sekarang, jangan hanya tergiur review bagus atau kemasan cantik. Baca label dengan cermat, dan pilih produk sesuai kebutuhan kulitmu.
Karena kulit sehat itu bukan soal mahalnya skincare, tapi soal cocok atau tidaknya.
