Lamar Kerja Online tapi Tidak Dibalas? Ini 5 Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari!

Lamar Kerja Online tapi Tidak Dibalas? Ini 5 Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari!
Promo Shopee Terbaru

Sudah kirim CV ke puluhan perusahaan, tapi belum ada satu pun yang membalas? Jangan buru-buru menyalahkan HRD atau nasib.

Bisa jadi, kamu sedang melakukan kesalahan fatal yang sering banget dilakukan job seeker saat melamar kerja online.

Sekarang, proses rekrutmen makin ketat dan canggih. Banyak perusahaan menggunakan Applicant Tracking System (ATS) untuk menyaring ratusan hingga ribuan lamaran.

Jadi, kalau kamu tidak mengikuti “aturan main”-nya, besar kemungkinan CV-mu tenggelam bahkan sebelum dibaca manusia.

Nah, supaya lamaranmu tidak cuma nyangkut di folder spam, yuk simak 5 kesalahan umum saat melamar kerja online dan cara menghindarinya.

1. CV Tidak Lolos ATS (Applicant Tracking System)

Masalah:

Banyak perusahaan menggunakan ATS untuk memfilter pelamar berdasarkan kata kunci. Kalau CV kamu terlalu “kreatif” (penuh grafis, tabel, dan font aneh), sistem ini bisa gagal membaca isi CV-mu.

Solusi:

  • Gunakan format CV ATS-friendly: desain simpel, tanpa tabel atau kolom.
  • Gunakan kata kunci yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan. Misalnya, kalau lowongan menyebut “social media management”, pastikan istilah itu juga ada di CV-mu.
  • Simpan file dalam format .docx atau .pdf sederhana.

Tips: Cek CV kamu dengan ATS checker gratis di internet. Biar tahu apakah sudah “ramah mesin” atau belum.

2. Format File Berantakan atau Tidak Sesuai Permintaan

Masalah:

Kamu mengirim file CV dengan nama “resume_fix_final_edit_oke_banget.pdf”? Atau malah ngirim dalam format .png atau .rar? Waduh, ini langsung bikin HRD skip.

Solusi:

  • Gunakan nama file profesional seperti: CV_NamaLengkap_PosisiDilamar.pdf.
  • Ikuti instruksi di lowongan dengan teliti. Kalau mereka minta satu file PDF berisi CV dan portofolio, jangan kirim file terpisah.
  • Hindari file yang dikompresi (zip/rar), apalagi kalau tanpa password.
Baca Juga:  Dari Burnout ke Bersemangat: Tips Mengembalikan Motivasi Kerja yang Hilang

Tips: Sebelum klik “kirim”, cek ulang file yang kamu lampirkan. Jangan sampai ngirim file kosong atau yang belum diedit.

3. Email Lamaran Terlalu Singkat atau Kosong

Masalah:

Masih banyak pelamar yang mengirim email lamaran dengan isi:

“Ini saya kirim lamaran kerja. Mohon dipertimbangkan.”
Atau bahkan kosong total! Ini bikin HRD bertanya-tanya: serius melamar nggak, sih?

Solusi:

Tulis email lamaran seperti surat pengantar singkat. Isinya:

  • Salam pembuka
  • Maksud dan posisi yang dilamar
  • Alasan kenapa kamu cocok
  • Penutup sopan dan signature

Contoh singkat:

Halo Bapak/Ibu HRD,
Saya [Nama], ingin melamar posisi [Nama Posisi] di [Nama Perusahaan]. Dengan latar belakang di bidang [jurusan/pekerjaan], saya yakin dapat berkontribusi positif untuk tim Anda. CV dan portofolio saya terlampir.
Salam hormat,
[Nama Lengkap]
[Nomor HP & LinkedIn]

4. Tidak Disesuaikan dengan Setiap Lowongan

Masalah:

Satu CV, satu surat lamaran, dikirim ke 30 perusahaan yang berbeda. Tanpa penyesuaian. Hasilnya? Tidak ada yang nyantol.

Solusi:

Sesuaikan CV dan surat lamaran dengan tiap lowongan. Sesuaikan:

  • Kata kunci keterampilan
  • Highlight pengalaman yang relevan
  • Kalimat pembuka surat lamaran

Tips:

Buat satu CV dasar, lalu edit bagian highlight untuk menyesuaikan dengan lowongan. Jangan lupa, sesuaikan juga nama perusahaan dan posisi.

5. Tidak Aktif di LinkedIn atau Media Profesional Lain

Masalah:

Zaman sekarang, HRD googling nama kamu sebelum lanjut proses. Kalau profil LinkedIn kamu kosong atau tidak update, bisa dianggap tidak aktif atau tidak serius.

Solusi:

  • Lengkapi profil LinkedIn: foto profesional, ringkasan, pengalaman, skills, dan pencapaian.
  • Aktiflah: like, share, atau tulis postingan profesional agar terlihat “hidup”.
  • Sinkronkan isi CV dan profil online-mu.
Baca Juga:  Work Smarter, Not Harder: 5 Tools Digital untuk Tingkatkan Produktivitas

Bonus:

Minta rekomendasi dari atasan atau rekan kerja untuk memperkuat profilmu. Banyak HRD melihat rekomendasi sebagai nilai plus.

Melamar kerja online memang terlihat mudah: tinggal klik, upload, kirim. Tapi di balik proses itu, ada banyak detail teknis yang harus diperhatikan. Dari format file, isi email, sampai strategi lolos ATS.

Kalau kamu terus-terusan diabaikan, coba deh periksa apakah kamu melakukan salah satu (atau semua) kesalahan di atas.

Jangan cuma kirim sebanyak-banyaknya tanpa strategi. Kualitas lamaran jauh lebih penting daripada kuantitas.

Related posts