Waspada! Gatal di Area Tertentu Bisa Jadi Tanda Infeksi Jamur atau Scabies

Waspada! Gatal di Area Tertentu Bisa Jadi Tanda Infeksi Jamur atau Scabies
Promo Shopee Terbaru

Gatal pada kulit memang hal yang umum terjadi. Tapi jika gatalnya terus-menerus, muncul di area tertentu, dan disertai perubahan kulit, kamu perlu waspada.

Bisa jadi itu bukan sekadar iritasi biasa, tapi tanda infeksi jamur atau bahkan scabies (kudis) akibat tungau parasit.

Banyak orang mengira rasa gatal hanya karena kulit kering, alergi, atau biang keringat. Padahal, infeksi kulit seperti jamur dan scabies punya gejala khas yang sering diabaikan, sehingga pengobatannya terlambat dan justru menyebar ke orang lain.

Dalam artikel ini, kita akan bahas tuntas perbedaan gatal akibat jamur, scabies, dan parasit kulit lainnya, lengkap dengan ciri-ciri khas, area tubuh yang sering terdampak, serta cara pencegahan dan pengobatan yang tepat.

Read More

Apa Bedanya Gatal Biasa vs Gatal karena Infeksi?

Sebelum masuk ke detail, penting untuk mengenali perbedaan gatal biasa (seperti karena kulit kering atau alergi ringan) dan gatal akibat infeksi menular.

Gatal BiasaGatal karena Infeksi
Umumnya hilang dalam 1–2 hariSemakin parah dan menyebar
Tidak disertai ruam atau lukaAda bercak, luka, atau benjolan kecil
Tidak menularBisa menular ke orang lain
Merespons cepat terhadap pelembapButuh pengobatan antijamur atau antiparasit

Infeksi Jamur Kulit: Tinea, Kurap, dan Kandidiasis

Infeksi jamur kulit terjadi saat jamur seperti Candida atau Dermatofita tumbuh berlebihan di kulit akibat kelembapan, suhu panas, atau sistem imun yang lemah.

Ciri-ciri gatal akibat infeksi jamur:

  • Gatal intens, terutama di area lipatan (selangkangan, ketiak, bawah payudara)
  • Timbul bercak merah berbentuk cincin atau melingkar
  • Kulit bersisik, lembap, atau terasa panas
  • Bisa disertai bau tidak sedap
  • Semakin parah bila lembap, berkeringat, atau digaruk
Baca Juga:  4 Panduan Memilih Yoghurt Sebagai Camilan Sehat Dalam Diet

Contoh infeksi jamur:

  • Tinea corporis (kurap tubuh) – bercak melingkar di badan
  • Tinea cruris (jamur selangkangan) – dikenal sebagai jock itch
  • Tinea pedis (kutu air) – menyerang kaki dan sela jari
  • Candidiasis kulit – sering terjadi di area lipatan dan lembap

Scabies (Kudis): Infeksi Akibat Tungau Parasit

Scabies disebabkan oleh Sarcoptes scabiei, tungau kecil yang masuk dan menggali terowongan di lapisan kulit luar.

Penyakit ini sangat menular dan menyebar cepat, terutama di lingkungan padat atau tempat tidur yang dipakai bersama.

Ciri-ciri gatal akibat scabies:

  • Gatal hebat, terutama di malam hari
  • Muncul bintil merah kecil atau ruam berisi air
  • Terasa seperti ada sesuatu yang merayap di bawah kulit
  • Lokasi khas: sela jari, pergelangan tangan, ketiak, bokong, area kemaluan, pinggang
  • Gatal menyebar ke anggota keluarga atau teman serumah

Catatan penting:

Gatal akibat scabies bisa bertahan bahkan setelah mandi bersih, karena tungau tidak hilang hanya dengan sabun biasa.

Dibutuhkan obat oles antiparasit dan pengobatan seluruh anggota keluarga untuk mencegah penularan ulang.

Parasit Kulit Lain yang Bisa Menyebabkan Gatal

Selain jamur dan scabies, ada juga beberapa parasit lain yang menyebabkan gatal:

  • Pedikulosis (kutu rambut atau tubuh): menyebabkan gatal parah di kulit kepala atau area kemaluan
  • Larva migrans: infeksi dari larva cacing yang masuk lewat kulit, biasanya setelah kontak dengan tanah/sanitasi buruk
  • Mite dermatitis: bisa muncul dari tungau debu atau hewan peliharaan

Area Tubuh yang Paling Sering Terkena Infeksi Kulit

Beberapa area tubuh lebih rentan mengalami infeksi jamur dan scabies karena kondisi lembap dan kontak kulit langsung:

  • Sela jari tangan dan kaki
  • Ketiak dan lipatan siku
  • Area kemaluan dan selangkangan
  • Bokong, pinggang, dan perut bagian bawah
  • Bawah payudara dan lipatan leher
Baca Juga:  Hamil Tanpa Mual: Normalkah? Ini Penjelasan Medisnya!

Jika gatal kamu selalu muncul di area-area ini, sebaiknya curigai adanya infeksi dan segera periksakan.

Cara Mendiagnosis dan Mengobati Infeksi Jamur atau Scabies

Diagnosis:

  • Pemeriksaan langsung oleh dokter kulit
  • Kadang dibutuhkan tes kerokan kulit (skin scraping) untuk melihat jamur atau tungau di bawah mikroskop
  • Diagnosis juga ditentukan berdasarkan lokasi dan pola gejala

Pengobatan:

  1. Infeksi Jamur:
    • Obat oles antijamur (clotrimazole, miconazole, ketoconazole)
    • Obat minum antijamur (untuk infeksi berat)
    • Jaga area tetap kering dan bersih
  2. Scabies:
    • Obat oles seperti permethrin 5% atau benzyl benzoate
    • Obat minum (ivermectin) jika infeksi parah atau menyebar
    • Cuci semua pakaian, sprei, dan handuk dengan air panas

Cara Mencegah Gatal Akibat Infeksi Jamur dan Scabies

  • Jaga kebersihan tubuh setiap hari
  • Gunakan pakaian longgar dan berbahan menyerap keringat
  • Hindari bertukar pakaian, handuk, atau selimut dengan orang lain
  • Keringkan area lipatan tubuh dengan baik
  • Gunakan sandal di tempat umum seperti kamar mandi umum atau gym
  • Segera obati jika muncul gejala awal untuk mencegah penyebaran

Gatal di area tertentu bukan selalu hal sepele. Jika muncul secara terus-menerus, terutama di area lembap dan berulang di waktu yang sama, bisa jadi itu tanda infeksi jamur atau bahkan scabies.

Kedua kondisi ini bisa menular dan butuh pengobatan khusus, bukan hanya pelembap atau bedak tabur.

Jangan tunggu parah:

  • Perhatikan ciri khas lokasi dan bentuk gatal
  • Jangan garuk berlebihan
  • Segera konsultasi ke dokter kulit untuk diagnosis dan terapi yang tepat

Dengan perawatan yang benar dan menjaga kebersihan pribadi, infeksi kulit bisa dicegah dan dikendalikan dengan baik. Karena kulit sehat = kualitas hidup yang lebih nyaman!

Related posts