Palmyra Atoll adalah gugusan pulau eksotis yang terletak di tengah Samudra Pasifik, tepatnya berada di antara Hawaii dan Samoa Amerika.
Meski tidak berpenghuni, atol ini memiliki sejarah yang menarik dan berfungsi sebagai tempat penelitian penting bagi para ilmuwan yang ingin mempelajari ekosistem laut yang belum terjamah dan hampir tidak terpengaruh oleh aktivitas manusia.
Sejarah Palmyra Atoll
Pulau ini pertama kali ditemukan oleh pelaut Barat pada tahun 1798 oleh kapten Amerika bernama Edmund Fanning, tetapi namanya berasal dari kapal Amerika lainnya, USS Palmyra, yang mendarat di sana pada tahun 1802. Sejak ditemukan, pulau ini telah memiliki berbagai penggunaan.
Selama awal abad ke-19, pulau ini digunakan untuk pertambangan guano (kotoran burung dan kelelawar yang digunakan sebagai pupuk), tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pulau itu pernah dihuni secara permanen.
Pada tahun 1912, Palmyra Atoll menjadi bagian dari wilayah Amerika Serikat melalui Undang-Undang Guano Island. Kemudian, selama Perang Dunia II, AS membangun landasan pacu dan stasiun pengisian bahan bakar di pulau tersebut, tetapi setelah perang, basis tersebut ditinggalkan.
Pada tahun 2000, Palmyra Atoll dan perairan sekitarnya diserahkan kepada The Nature Conservancy, sebuah organisasi konservasi lingkungan, yang sekarang mengelola pulau tersebut sebagai cagar alam dan tempat penelitian.
Pada tahun 2009, wilayah tersebut dijadikan Monumen Laut Nasional Pasifik Terpencil oleh Presiden AS, Barack Obama, yang memberikan perlindungan lebih lanjut kepada ekosistem laut dan darat pulau tersebut.
Sejarah Palmyra Atoll adalah kisah tentang bagaimana tempat yang tampaknya tidak signifikan dan terpencil bisa memiliki peran penting dalam sejarah dan perlindungan lingkungan dunia.
Mitos yang Berkembang
Meskipun Palmyra Atoll tidak memiliki penduduk tetap dan karena itu tidak memiliki mitos lokal atau legenda yang berkembang, pulau ini telah menarik berbagai kisah dan teori konspirasi sepanjang sejarah.
Salah satu yang paling terkenal adalah kisah dari “Hantu Palmyra”, yang berawal dari kejadian tragis pada tahun 1974 ketika pasangan Amerika yang berlayar, Mac dan Muff Graham, menghilang saat berkunjung ke pulau tersebut.
Pada tahun 1981, sebuah kapal yang terdampar ditemukan berisi tulang yang kemudian diidentifikasi sebagai milik Mac Graham, sementara Muff Graham tidak pernah ditemukan. Kisah ini telah menjadi subjek buku dan film, sering kali melibatkan berbagai teori konspirasi dan paranormal.
Lokasi Pulau Palmyra
Palmyra Atoll terletak di Samudra Pasifik, sekitar 1.000 mil selatan dari Hawaii, menjadikannya bagian dari Kepulauan Pasifik Tengah. Atol ini terdiri dari sekitar 50 pulau kecil yang mengelilingi laguna tengah.
Meskipun totalnya hanya mencakup sekitar 1,56 mil persegi daratan, atol ini memiliki lebih dari 15.000 mil persegi terumbu karang, laguna, dan perairan teritorial.
Atol ini adalah bagian dari wilayah yang dikenal sebagai Kepulauan Line, dan meskipun geografis dekat dengan Kepulauan Kiribati, secara administrasi merupakan wilayah terpencil yang dikelola oleh Amerika Serikat.
Ini merupakan salah satu dari sedikit wilayah AS di Pasifik yang tidak termasuk dalam negara atau wilayah, dan sebagai gantinya dikelola secara federal oleh Fish and Wildlife Service AS dan The Nature Conservancy.
Fakta dan Keunikan Palmyra Atoll
- Cagar Alam: Palmyra Atoll adalah cagar alam yang diurus oleh The Nature Conservancy dan Fish and Wildlife Service AS. Meski kecil, pulau ini memiliki berbagai habitat, termasuk hutan, terumbu karang, dan laguna, yang semuanya menjadi tempat tinggal bagi berbagai spesies.
- Rumah bagi Spesies Langka: Kawasan ini menjadi tempat tinggal bagi banyak spesies langka dan terancam punah, termasuk penyu hijau dan penyu belimbing, ikan pari manta, dan beberapa spesies burung laut seperti petrel hitam dan noddy coklat.
- Area Penelitian Ilmiah: Pulau ini juga merupakan tempat penelitian ilmiah yang penting. Ilmuwan dari berbagai disiplin, termasuk biologi kelautan, ekologi, dan iklim, datang ke pulau ini untuk mempelajari ekosistemnya yang hampir tidak terganggu.
- Wilayah AS yang Tidak Terorganisir: Palmyra Atoll adalah salah satu dari sedikit wilayah AS yang disebut sebagai “wilayah yang tidak terorganisir”. Ini berarti tidak ada pemerintah lokal atau warga negara permanen.
- Peran Sejarah: Selama Perang Dunia II, Palmyra Atoll digunakan oleh militer AS sebagai pangkalan udara dan angkatan laut, dengan landasan pacu, dermaga, dan fasilitas lainnya dibangun di pulau tersebut. Meskipun struktur ini sebagian besar telah ditinggalkan, beberapa masih bisa dilihat saat ini.
- Monumen Laut Nasional: Sebagai bagian dari Monumen Laut Nasional Pasifik Terpencil, Palmyra Atoll dilindungi dari penambangan, penangkapan ikan komersial, dan aktivitas manusia lainnya yang bisa merusak ekosistemnya.
Masing-masing dari fakta dan fitur unik ini membuat Palmyra Atoll menjadi tempat yang benar-benar istimewa. Meskipun pulau ini mungkin kecil dan terpencil, pentingnya pulau ini bagi penelitian dan konservasi tidak dapat diabaikan.