Yoghurt adalah makanan fermentasi yang berasal dari susu dan menjadi favorit banyak orang sebagai camilan saat menjalani diet. Baik disantap sendiri atau dikombinasikan dengan buah, yoghurt menawarkan pilihan sehat dan lezat.
Manfaat kesehatan dari yoghurt, seperti mendukung kesehatan tulang dan pencernaan, tak perlu diragukan lagi. Ini berkat kandungan kalsium, protein, dan probiotik di dalamnya yang memberikan nutrisi bagi tubuh kita. Menurut sumber dari Healthline, protein yang terkandung dalam yoghurt juga berkontribusi dalam menurunkan berat badan. Maka dari itu, yoghurt seringkali menjadi pilihan sebagai camilan dengan kandungan protein yang baik dan kalori yang rendah untuk mendukung diet. Namun, bagaimana cara memilih yoghurt yang tepat untuk diet Anda? Berikut beberapa tipsnya:
1. Pelajari Daftar Bahan pada Kemasan Yoghurt
Walau beberapa yoghurt mungkin disebut sebagai “plain yoghurt”, tidak jarang ditemukan adanya bahan tambahan seperti pemanis buatan, pewarna, dan pengawet. Optimalnya, pilihlah yoghurt yang kandungannya mayoritas susu dan minim bahan tambahan, terutama gula.
Ini penting karena kehadiran bahan tambahan tersebut dapat mengurangi manfaat kesehatan dari yoghurt itu sendiri. Apalagi jika Anda menjalani diet atau berupaya menjaga pola makan sehat, memeriksa label dan kandungan nutrisi produk menjadi hal yang sangat esensial.
Sebagai contoh, pemanis buatan dapat memberikan rasa manis pada yoghurt tanpa menambahkan kalori, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemanis buatan bisa mempengaruhi keseimbangan bakteri baik dalam sistem pencernaan kita. Selain itu, pewarna makanan sering kali bersifat sintetis dan dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa individu. Sementara pengawet, meski memperpanjang masa simpan produk, kadang-kadang dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau dalam jangka waktu lama.
2. Perhatikan Nutrisi yang Terkandung
Saat memilih yoghurt untuk diet, pastikan Anda mengetahui ukuran porsi dan kalori di setiap porsinya. Ini akan memberi gambaran tentang kandungan karbohidrat, lemak, protein, dan gula di dalamnya. Sebaiknya, pilih yoghurt dengan protein yang tinggi, gula yang rendah, dan karbohidrat yang minimal. Yoghurt berprotein tinggi cenderung membuat Anda kenyang lebih lama.
Selain itu, perhatikan juga kandungan lemaknya. Meskipun lemak bukanlah musuh utama bagi kesehatan, namun jenis lemak dan jumlahnya tetap perlu diperhatikan. Yoghurt full cream mungkin memiliki rasa yang lebih kaya, namun jika Anda sedang menjalani diet rendah lemak, sebaiknya pilih yoghurt rendah lemak atau tanpa lemak.
3. Optimalkan Pilihan Yoghurt Rendah Gula
Tambahkan gula dapat merusak kualitas kesehatan dari yoghurt. Sebab, gula bisa meningkatkan risiko kenaikan berat badan jika dikonsumsi berlebihan. Pilihlah yoghurt alami atau “plain” yang hanya mengandung gula alami dari susu, yaitu laktosa.
Tidak hanya itu, asupan gula yang berlebihan juga dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan lainnya seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan karies gigi. Lebih jauh lagi, konsumsi gula yang berlebihan dapat memicu peradangan dalam tubuh, yang telah terbukti berperan dalam berbagai kondisi kesehatan kronis.
4. Cari Yoghurt dengan Kandungan Probiotik Tinggi
Bakteri probiotik dalam yoghurt memiliki peran penting dalam fermentasi, menjadikan yoghurt memiliki rasa khas yang asam. Dengan memilih yoghurt yang kaya probiotik, Anda akan mendapatkan lebih banyak manfaat kesehatan, seperti meningkatkan sistem imun, mengurangi gejala intoleransi laktosa, memperlancar pencernaan, dan membantu pengendalian berat badan.
Dalam menjalani diet, kombinasi makanan kaya kalsium dan protein adalah kunci sukses dalam menurunkan berat badan. Dengan memilih yoghurt dengan bijak, Anda akan mendapatkan camilan yang sehat dan mengenyangkan. Untuk variasi, tambahkan potongan buah atau sedikit madu untuk menambah cita rasa.
